Rumah Belajar Excellent

Raih Suksesmu di sini -

Knowledge is Power

......

......

......

......

Tuesday, June 9, 2009

Manfaat Bawang putih bagi kesehatan

Bapak kedokteran islam yang menjadi rujukan dunia kedokteran modern, Ibnu Sina, memaparkan hasil penelitiannya tentang bawang putih bagi kesehatan manusia dalam bukunya yang terkenal, Al-Qanun. Ilmuwan yang hidup pada tahun 980 hingga 1037 Masehi itu menyatakan bahwa Bawang putih termasuk jenis makanan yang lembut berbau menyengat, memiliki pengaruh kuat terhadap kulit, dan mengobati penyakit kulit. Jika dimasak atau digoreng dapat dapat mengobati sakit gigi. Dapat membersihkan dahak di tenggorokan, menghilangkan pusing-pusing serta menghangatkan tubuh dari kedinginan.

Tokoh ulama isalam lainnya yang juga pakar dalam ilmu kesehatan, Ibnu Qayyim Al-Jauzi menyatakan bahwa bawang putih bersifat panas dan kering, membantu metabolisme tubuh, mengobati luka akibat gigitan binatang berbisa, batuk kronis, cacingan, inflamasi dingin, sembelit, memperlancar air seni, penghangat tubuh, dan menghilangkan dahak.

Profesor Hans Ruiter, ilmuwan jerman telah melakukan beberapa percobaan dengan memasukkan minyak bawang putih pada makanan yang dikonsumsi oleh para relawan. Dari percobaan itu, dia menemukan bahwa kadar kolesterol darah relawan mengalami penurunan yang signifikan. Keadaan ini jauh berbeda dengan keadaan relawan lain yang makannya tidak diberi campuran minyak bawang putih. Keadaan ini berlangsung stabil dalam jangka waktu percobaan selama satu bulan. Dengan percobaan itu dan penelitian yang lain, Hans mengatakan, ”Bawang putih tidak hanya membersihkan darah dari unsur-unsur lemak, tetapi juga bisa membunuh sejumlah bakteri, diataranya adalah bakteri TBC dan dypteria. Sebagai antibiotik, sebenarnya bawang putih jauh lebih baik dari pada penicillin yang biasa kita pakai”.

Pada tahun 1917, wabah penyakit influenza menyebar di Inggris. Tidak tanggung-tanggung, wabah itu telah memakan ribuan korban yang akhirnya meninggal dunia. Meski terkepung ditengah masyarakat yang terserang wabah mematikan itu, ada sebuah keluarga yang tidak terjangkiti wabah tersebut. Dan ternyata keluarga tersebut mengkonsumsi bawang putih mentah setiap hari untuk menangkalnya.

Tahun 1973, wabah influenza kembali berulah. Kali ini wabah ini menyerang daratan Eropa. Dalam penelitian ditemukan kenyataan bahwa orang-orang Italia adalah yang paling sedikit terjangkiti penyakit itu, disebabkan kebiasaan mereka mengkonsumsi bawang putih.

Dari kenyataan-kenyataan tersebut, Pemerintah Rusia mengambil kebijakan pendistribusian bawang putih ratusan ton untuk dikonsumsi rakyatnya saat wabah influenza menyerang negara tersebut pada tahun 1995. apalagi pada waktu itu pemakaian bawang putih sebagai obat telah populer di klinik-klinik kesehatan Rusia, termasuk dengan cara menghirup aromanya, teknik ini kemudian kita kenal sebagai Aroma therapy.

Monday, June 8, 2009

Taksonomi dan Kandungan Bawang Putih

Bawang putih dengan nama latin Bulbus Allium Sativum, merupakan jenis umbi-umbian dari family Lily. Tanaman bawang putih mempunyai dua bagian penting, yaitu bagian daun dan umbi yang terdiri dari beberapa siung.Di Inggris bawang putih disebut garlic, sementara bangsa arab menyebutnya fuum atau tsaum.

Dalam setiap siung bawang putih mengandung Hidrat Arang, Protein, serat, lemak, Garam, Air, vitamin A, B, dan C. Disamping itu, bawang putih juga banyak mengandung mineral seperti kalsium, magnesium, karoten, seng, besi dan selenium.

Umbi bawang putih mempunyai bau yang kurang sedap dan rasa yang pedas disebabkan oleh kandungan zat sulfur dan asam alisin yang terkandung didalamnya. Zat ini merupakan komponen penting dengan efek antibiotik. Sulfur dan asam alisin merupakan material cair berwarna kuning dengan bau menyengat yang kuat.

Temuan dan data Ilmiah


  • Efek antibiotik: Minyak volatil bawang putih dapat memproduksi efek bakterisida yang kuat, pada 0,5% larutan air, minyak ini dapat membunuh basil tifoid dalam waktu 5 menit. Getah bawang putih, sari bawang putih dan alisin semuanya secara kasat mata memiliki efek bakteriofastik dan bakterisida pada medium cair dapat mencegah pertumbuhan basil tubercolosis, namun efek bakteriostastik dapat direproduksi dengan kehadiran serum.
  • Efek dari protozoal dan antitricomonal, seperti yang telah dibuktikan oleh eksperimen-eksperimen dengan dengan kontak langsung atau metode penyulingan ganda, getah bawang putih dapat membunuh segala macam tricomonas. Pada tes pembuluh darah dalam 15-25 menit dan komponen volatile dapat membunuh trichomonas dalam 90-180menit. 5% filtrat bisa mencegah mobilitas trikomonas vaginalis dalam 5 menit.
  • Perbaikan pencernaan:Ingesti oral pada bawang putih dapat meningkatkan nafsu makan dan meningkatkan sekresi.
  • Efek sistem kardiovaskuler: menurut observasi klinis dari 114 hipertensi dan ateroskerosis, bawang putih dapat mengurangi tekanan darah sistolik oleh 1,1-4,4 kPa dan tekanan diastoloik oleh 0,5-2,7 kPa dan efek hipotensif ini dapat diblok oleh vaginotomi bilateral
  • Bawang putih juga dapat memproduksi efek-efek inflator, anti-tumor, hipoglisemik dan pengurangan lipid yang sangat jelas.

Bawang putih, antara fakta dan mitos

Bawang putih telah dikenal peradaban manusia sejak lama. Sebelum dipakai sebagai bumbu seperti halnya sekarang, bawang putih lebih populer sebagai bahan obat. Konon, tumbuhan jenis umbi-umbian dengan nama latin Allium Satium ini sangat dimuliakan di masa Mesir kuno.
Bawang putih disebut sebagai Tuum, yang diambil dari kata Hattum, yaitu nama besar raja Mesir (Fir’aun) yang dihormati. Tak heran jika mereka menjadikan bawang putih sebagai makan persembahan kepada tuhan-tuhan mereka. Dan karena hal itu pula, memakan bawang putih tidak boleh dengan dikunyah, melainkan harus ditelan, sebagai bentuk penghormatan.

Di Yunani, bawang putih dijadikan sebagai makanan utama para dewa. Mereka mempersembahakan bawang putih kepada dewa Haykat yang diyakini dapat mengusir roh jahat. Bahkan mereka mengadakan lomba mempersembahkan umbi terbesar bawang putih di tempat pemujaan dewa Apollo secara berkala. Pemenangnya akan diberi hadiah serta penghargaan. Orang Yunani juga menggunakan bawang putih sebagai penangkal racun.

Sementara itu, hingga kini hidup legenda Aristhopan peninggalan Romawai yang menyebutkan bahwa bawang putih bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Orang romawi biasa mengalungkan bawang putih pada leher anak-anak mereka untuk mengusir penyakit dan kesialan serta gangguan roh jahat.

Pada saat islam datang di jazirah Arabia pada abad ke-7, Allah SWT mengisahkan tentang bani Israel yang meminta bawang putih kepada Nabi Musa, untuk mereka konsumsi. Hal ini termaktub dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 61 yang artinya:”Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: ’Hai Musa, kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya’.....”

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More